https://journal.aptifi.org/index.php/ijopre/issue/feed Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education 2023-12-25T13:41:03+00:00 Indah Pramita Journal@aptifi.org Open Journal Systems <p><img style="display: block; float: left; margin: 0px 5px 5px 0px;" src="https://journal.aptifi.org/public/site/images/aptifi/sampu1---copy.jpg" width="100" /></p> <table> <tbody> <tr> <td valign="top">Journal title</td> <td valign="top"><strong>Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education (IJOPRE)</strong></td> </tr> <tr> <td valign="top">Initials</td> <td valign="top"><strong>IJOPRE </strong></td> </tr> <tr> <td valign="top">Abbreviation </td> <td valign="top"><strong>physiotherapists, IJOPRE</strong></td> </tr> <tr> <td valign="top">Frequency</td> <td valign="top"><strong>2 issues per year</strong></td> </tr> <tr> <td valign="top">DOI</td> <td valign="top"><strong>-</strong></td> </tr> <tr> <td valign="top">Print ISSN</td> <td valign="top"><a title="ISSN Cetak Ijopre" href="http://u.lipi.go.id/1610425204" target="_blank" rel="noopener"><strong>2774-6658</strong></a></td> </tr> <tr> <td valign="top">Online ISSN</td> <td valign="top"><a title="ISSN Online Ijopre" href="http://u.lipi.go.id/1610425421" target="_blank" rel="noopener"><strong>2774-8847</strong></a></td> </tr> <tr> <td valign="top">Editor in Chief </td> <td valign="top"><a title="Dr. Umi Budi Rahayu, S.St. FT., M.Kes" href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&amp;user=ehtF3hYAAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Umi Budi Rahayu</a></td> </tr> <tr> <td valign="top">Managing Editor </td> <td valign="top"><a title="Yudi Hardianto, S.Ft., Physio, MClinRehab" href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&amp;user=PT8XnbMAAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Yudi Hardianto</a></td> </tr> <tr> <td valign="top">Publisher </td> <td valign="top"><a title="Asosiasi Pendidikan Tinggi Fisioterapi Indonesia" href="https://aptifi.org" target="_blank" rel="noopener">Asosiasi Pendidikan Tinggi Fisioterapi Indonesia (APTIFI)</a> </td> </tr> <tr> <td valign="top">OAI Journal</td> <td valign="top"><a title="Ijopre OAI" href="https://journal.aptifi.org/index.php/ijopre/oai?verb=Identify" target="_blank" rel="noopener">https://journal.aptifi.org/index.php/ijopre/oai</a> </td> </tr> <tr> <td style="text-align: justify;" colspan="2" valign="top"><hr />Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education (IJOPRE) bertujuan untuk mewadahi penelitian fisioterapi Indonesia baik dalam bidang pelayanan maupun pendidikan sehingga dapat dipublikasikan dan dibaca oleh para fisioterapis di seluruh Indonesia sebagai bahan referensi dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan fisioterapi di Indonesia.</td> </tr> </tbody> </table> https://journal.aptifi.org/index.php/ijopre/article/view/70 Perbedaan Pengaruh Latihan Keseimbangan Dengan Wobble Board Dan Plyometric Terhadap Dynamic Balance Pasca Chronic Ankle Instability 2023-02-20T09:04:26+00:00 Fendy Nugroho fendyn43@gmail.com Danil Septiawan daniel@gmail.com Bambang Trisnowiyanto btrisnowiyanto@gmail.com Jasmine Kartiko Pertiwi mine@gmail.com <p>Tujuan : untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan keseimbangan dengan <em>wobble board </em>dan <em>plyometric </em>terhadap <em>dynamic balance </em>pasca <em>chronic ankle instability</em>. Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental <em>two groups pre test </em>and <em>post test design </em>yang dilakukan pada bulan Agustus-September 2022. Subjek penelitian merupakan pemain futsal yang memenuhi kriteria inklusi. Subjek berjumlah 8 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 berjumlah 4 orang diberi perlakuan latihan <em>wobble board</em>. Kelompok 2 berjumlah 4 orang diberi perlakuan <em>plyometric training</em>. Pengukuran keseimbangan dinamis menggunakan <em>star exursion balance test </em>(SEBT) pada awal dan akhir perlakuan. Hasil : Latihan keseimbangan dengan <em>wobble board </em>berpengaruh terhadap keseimbangan dinamis pasca <em>chronic ankle instability </em>dengan nilai p=0,048, sedangkan Latihan <em>plyometric </em>juga berpengaruh terhadap keseimbangan dinamis pasca <em>chronic ankle instability </em>dengan nilai p=0,046. Hasil uji beda sesudah perlakuan kelompok I dan II didapatkan hasil p=0,632 yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antar kedua kelompok. Berdasarkan hasil uji selisih rerata didapati pada kelompok I sebesar 12 dan kelompok II d sebesar 13,25. Kesimpulan : Pemberian latihan keseimbangan dengan <em>wobble board </em>dan <em>plyometric </em>sama baiknya terhadap peningkatan keseimbangan dinamis pada pemain futsal pasca <em>chronic ankle instability</em>.</p> 2023-12-25T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education https://journal.aptifi.org/index.php/ijopre/article/view/73 CORE STABILITY EXERCISE MENINGKATKAN DAYA TAHAN OTOT EKSTENSOR LUMBAL PADA PENJAHIT 2023-03-27T06:38:04+00:00 Indah indahpramita@unud.ac.id Ni Kadek Desi Antari Antari@gmail.com Govinda Vittala Vittala@gmail.com <p>Penjahit melakukan pekerjaan dengan sikap duduk dalam waktu yang lama.Duduk memerlukan kemampuan otot area abdomen dan lumbal dalam berkontraksi secara terus menerus.&nbsp; Selama berkontraksi, pembuluh darah akan menyempit sehingga mengakibatkan pasokan oksigen berkurang, akibatnya daya tahan otot dalam melakukan aktivitas duduk akan berkurang.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian <em>core stability exersice</em> dalam meningkatkan daya tahan otot ekstensor lumbal pada penjahit. Metode: Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan desain penelitian dengan metode Quasi eksperimental design yang menggunakan rancangan <em>One Group Pretest Posttest Design</em>. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 orang &nbsp;yang diseleksi berdasarkan kriteria penilaian.Sampel diberikan core stability exercise sebanyak 5x dalam seminggu selama 4 minggu. Alat ukur penelitian menggunakan <em>the biering sorensen test</em>. Selanjutnya dilakukan uji normalitas dengan <em>shapiro wilk test</em> dan uji pengaruh dengan uji <em>paired sampel t test</em>.Hasil: Hasil uji normalitas dengan <em>shapirowilk test</em>menunjukkan data berdistribusi normal dengan nilai signifikan pre test 0,388 dan post test0,435. Kemudian dilakukan uji pengaruh dengan mengunakan <em>paired sampel ttest</em>yang menunjukkan nilai signifikan yaitu 0,000 yang menandakan terjadi peningkatanyang signifikan pada daya tahan otot ekstensor lumbal.Kesimpulan: Pemberian <em>core stability exercise</em> meningkatkan daya tahan otot ekstensor lumbal pada penjahit.</p> 2023-12-25T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education https://journal.aptifi.org/index.php/ijopre/article/view/90 Hubungan Antara Kinerja Isometric Otot Quadriceps Dengan Q Angle Knee 2023-12-05T06:33:00+00:00 Yusuf Nasirudin yusuf.physio7@gmail.com <p>Q Angle memiliki pengaruh penting dalam mengevaluasi sendi lutut dan keadaan mekanik sendi lutut pada mahasiswa dalam menjalankan aktifitasnya, Q Angle&nbsp; merupakan indikator keselarasan gerak yang normal pada ekstremitas bawah serta fungsi biomekanik pada lutut terutama saat berjalan, secara bersamaan memberikan data penting tentang kemampuan kinerja otot&nbsp; ekstremitas bawah yaitu otot quadriceps. Tujuan : untuk mengetahui hubungan antara kinerja isometric otot quadriceps dengan q angle knee. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi merupakan Mahasiswa di lingkungan Poltekees Kemenkes Jakarta III. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sampling dengan kriteria tertentu, Penelitian ini tentang korelasi&nbsp; antara kinerja isometric otot quadriceps dengan q angle knee, Dalam penelitian kami, pengukuran Q Angle&nbsp; dilakukan dengan goniometer, dan Surface Electromyograpy sebagai alat ukut kinerja otot. Hasil: Uji statistik dengan menggunakan program SPSS pada korelasi antara Q angel dan kontraksi isometric VMO, RF dan VLO dengan p value sebesar VMO : 0.161, RF : 0.576, dan VLO 0.310 yang dimana keseluruhan p&gt;0,05 atau tidak ada korelasi yang signifikan antara Q angle dan Otot Quadriceps. Simpulan: penelitian menunjukkan tidak ada korelasi hubungan antara sudut Q angel dan kinerja isometric otot quadriceps.</p> 2023-12-25T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education https://journal.aptifi.org/index.php/ijopre/article/view/93 The relationship between explosive power and running speed in amateur short distance runners 2023-12-23T00:54:56+00:00 Muthiah muthi.ft@gmail.com Joice Rambu Djadjila ramburadjamuda19@gmail.com Syahmirza Indra Lesmana lesmana@gmail.com Mohamad Reza Hilmy hilmy@gmail.com <p>Tujuan : Olahraga merupakan sebagai kebutuhan setiap manusia serta memiliki arti yang penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, salah satu olahraga yang paling dekat adalah atletik seperti lari jarak pendek. Lari jarak pendek diperlukan dalam hampir seluruh olahraga khususnya pada olahraga seperti futsal dan sepak bola. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan daya ledak terhadap kecepatan lari pada pelari jarak pendek amatir di Klub futsal RAP dalam rentang usia 14-18 tahun. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan tipe studi korelasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan <em>purposive sampling. </em>Total populasi adalah ± 45 orang dan diambil 30 orang sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur daya ledak otot adalah <em>Standing Broad Jump Test </em>dan untuk mengukur kecepatan lari digunakan <em>30 Meter Sprint Test. </em>Hasil : Uji korelasi dilakukan menggunakan Spearman-Rank Correlation didapatkan p = 0,036 (p&lt;0,05) dengan r = -0,334 yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara daya ledak otot dengan kecepatan lari dimana semakin besar daya ledak otot semakin kecil nilai kecepatan lari. Rata – rata Daya Ledak Otot sebesar 223,53 dan rata – rata Kecepatan Lari sebesar 3,91. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara daya ledak otot dengan kecepatan lari terutama pada pemain futsal. Hubungan ini memiliki signifikansi lemah dan arah korelasi yang negatif yang berarti semakin besar nilai daya ledak otot semakin kecil nilai kecepatan lari, dimana jika nilai pengukuran kecepatan lari semakin kecil maka kecepatan larinya semakin cepat</p> 2023-12-25T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education https://journal.aptifi.org/index.php/ijopre/article/view/69 Pengaruh Penambahan Pelatihan Orangtua terhadap Peningkatan Motorik Anak Cerebral Palsy 2023-02-09T03:54:15+00:00 Sukadarwanto sukafisio67@gmail.com yulianto wahyono yuliantowahyono@gmail.com Yonathan Ramba yonathanramba@gmail.com <p>Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penanganan Fisioterapi ditambah dengan pelatihan orang tua terhadap peningkatan fungsi motorik anak CP.</p> <p>Hasil: Intervensi Fisioterapi dan pelayanan Fisioterapi berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan motorik anak CP (p=0,040) (2) Pelatihan orang tua berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan motorik anak CP (p=0,008) dan Belum menunjukkan perbedaan bermakna terapi standar dengana penambahan pelatihan orang tua untuk peningkatan kemampuan motorik anak CP (p=0,414).</p> <p>Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan belum terdapat perbedaan bermakna antar kelompok yang mendapatkan penambahan terapi oleh orang tuanya dirumah maupun yang hanya mendapatkan terapi di Insturisi pelayanan anak.</p> 2023-12-25T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education https://journal.aptifi.org/index.php/ijopre/article/view/72 PERBEDAAN RESISTANCE EXERCISE MENGGUNAKAN THERABAND DENGAN PROPRIOCEPTIVE EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN REMAJA 2023-03-09T08:48:28+00:00 Afif Ghufroni apip.physio@gmail.com Jasmine Kartiko Pertiwi minemimin@yahoo.com <p><strong>LATAR BELAKANG :</strong> Penelitian sebelumnya telah menyelidiki mekanisme adaptasi terkait dengan latihan keseimbangan melalui sikap satu kaki. Mengingat potensinya untuk meningkatkan keseimbangan stabilitas ke tingkat tinggi, pelatihan keseimbangan satu kaki tampaknya menjadi pendekatan alternatif untuk program pelatihan keseimbangan yang lebih tradisional yang telah menggunakan latihan bipedal.</p> <p><strong>TUJUAN :</strong> untuk mengetahui pengaruh yang berbeda dari <em>resistance exercise</em> menggunakan <em>theraband</em> dan <em>proprioceptive exercise</em> pada keseimbangan kaki pada remaja.</p> <p><strong>METODE :</strong> Penelitian dilakakukan pada program studi fisioterapi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta, periode Mei s/d Juni 2021. Sampel 64 orang remaja usia 19-24 tahun dipilih secara purposive. Variabel dependen adalah keseimbangan kaki. Variabel independen adalah <em>resistance exercise</em> menggunakan <em>theraband</em> dan <em>proprioceptive exercise</em>. Data keseimbangan tubuh diukur dengan menggunakan excursion balance test. Data di analisis menggunakan uji t independen.</p> <p><strong>HASIL :</strong>&nbsp; Rata-rata selisih skor keseimbangan kaki kanan sebelum dan sesudah <em>proprioceptive exercise</em> (Mean=17.24; SD=13.55) lebih tinggi dari <em>resistance exercise</em> menggunakan <em>theraband</em> (Mean= 16.68; SD= 13.03) dengan p= 0.866. Perbedaan rata-rata skor keseimbangan kaki kiri sebelum dan sesudah <em>resistance exercise</em> menggunakan <em>theraband</em> (Mean=17.30; SD= 10.91) lebih tinggi dari <em>proprioceptive exercise</em> (Mean= 16.85; SD= 11.20) dengan p= 0.947.</p> <p><strong>KESIMPULAN : </strong><em>Proprioceptive exercise</em> lebih baik untuk meningkatkan keseimbangan kaki kanan daripada <em>resistance exercise</em> menggunakan <em>theraband</em>. <em>Resistance exercise</em> menggunakan <em>theraband</em> lebih baik meningkatkan keseimbangan kaki kiri daripada <em>proprioceptive exercise</em>.</p> 2023-12-25T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education https://journal.aptifi.org/index.php/ijopre/article/view/89 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Motorik Kasar pada Anak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Jakarta 2023-11-03T07:33:38+00:00 Najla Thufailah erfianajla@gmail.com Rena Mailani rena.mailani@upnvj.ac.id <p>Tujuan: Mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan motorik kasar pada anak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 12 Jakarta.</p> <p>Metode: Jenis penelitian korelasional denan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 85 anak, data primer didapat melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan yang diakumulasikan dengan kalkulator IMT kemudian dikategorikan berdasarkan klasifikasi indeks massa tubuh menurut Kemenkes tahun 2010, serta mengukur motorik kasar dengan alat ukur test gross motor development-2 dan dikategorikan berdasarkan nilai klasifikasi gross motor quotient.</p> <p>Hasil: didapatkan hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov pada bariabel indeks massa tubuh (p=0,200) dan variabel motorik kasar (p=0,000). Uji korelasi menggunakan Spearman (p=0,220; r=-0,135)</p> <p>Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dan motorik kasar. Hasil analisis data juga menunjukkan semakin tinggi indeks massa tubuh, maka semakin rendah motorik kasar.&nbsp;</p> 2023-12-25T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education https://journal.aptifi.org/index.php/ijopre/article/view/92 Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan Resiko Jatuh Pada Lansia di Banjar Paang Tebel Peguyangan Kaja 2023-12-22T13:39:09+00:00 I Gusti Ayu Sri Wahyuni Novianti sriwahyuni@iikmpbali.ac.id Jabbar Naufal Naufal@gmail.com <div><span lang="IN">Tujuan: </span><span lang="EN-US">penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia dan jenis kelamin &nbsp;</span><span lang="EN-US"><span lang="EN-US">dengan resiko jatuh pada lansia di Banjar Paang Tebel Peguyangan Kaja. </span></span><span lang="IN">Metode: &nbsp;</span><span lang="EN-US">penelitian obsevasional analitik cross sectional untuk mengetahui hubungan usia dan jenis kelamin dengan resiko jatuh pada lansia. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 orang yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner <em>falls efficacy scale-international</em> untuk mengukur resiko jatuh lansia. </span><span lang="IN">Hasil: </span><span lang="EN-US">analisis hubungan antara usia dan resiko jatuh lansia dengan uji <em>somers’d</em> didapatkan p=0,038 (p&lt;0,05) dan hasil analisis hubungan jenis kelamin dengan resiko jatuh dengan uji <em>somers’d</em> didapatkan p=0,012 (p&lt;0,05) </span><span lang="IN">Kesimpulan: &nbsp;</span><span lang="EN-US">terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan resiko jatuh dan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan resiko jatuh lansia di Banjar Paang Tebel Peguyangan Kaja.</span></div> 2023-12-25T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2023 Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education