Studi Kasus: Program Fisioterapi pada Bell's Palsy
Abstrak
Bell’s Palsy adalah kelemahan otot wajah yang disebabkan oleh keterlibatan saraf fascialis idiopatik di luar sistem saraf pusat, dengan tanpa adanya penyakit neurologi lainnya. Insiden ini mempengaruhi 11-40 orang per 100.000 setiap tahun. Hipotesis mengenai keterlibatan infeksi virus herpes simpleks telah diterima secara luas. Umunya gejala penyakit ini ringan dengan pemulihan sempurna dalam 2-3 minggu. Risiko seumur hidup terhadap pasien ini adalah 2%. Bell’s Palsy dapat mengenai pria dan wanita dengn perbandingan sama dari usia 10-40 tahun dan mengenai wajah sisi kanan dan kiri, dengan kasus sama banyak. Program fisioterapi bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot-otot wajah yang mengalami kelemahan serta meningkatkan aktivitas fungsional dan mengurangi resiko disabilitas.
Kata kunci: Bell’s Palsy, kabat Technique, Arus Faradik
Referensi
Abidin, Zainal, dkk. 2017. Pengaruh Infra Red dan Massage terhadap Bell’s Palsy Dextra. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi. Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang. Vol. 1. No 1.
Adam, Olivia Mahardani. 2019. Bell’s Palsy. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma. Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah. Vol. 8, No. 1
Adler, S.S., Becker, D., dan Buck, M. 2013. PNF in Practice An Ilustrated Guide Third Edition. Germany: Springer Medizin Verlag Heidelberg.
Amanati, Suci, dkk. Pengaruh Infrared dan Electrical Stimulation serta Massage Terhadap Kasus Bell’s Palsy Dextra. 2017. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi. Vol. 1, No. 1
Arifin, Safrin. Yani, Sri. 2013. Atlas Anatomi Otot Untuk Fisioterapi. Infinity Media: Tanggerang Selatan.
Bongi, dkk. 2009. Efficacy of a Tailored Rehabilitation Program for Systemic Sclerosis. Depatement of Biomedicine.
Dona, Rizkiana Rama. 2014. Laki-laki 45 tahun dengan Bell’s Palsy. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Dorlan, Elsevier. 2015 Kamus Saku Kedokteran. Jakarta, BukuKedokteran EGC
Evitson, J Timothy, dkk. 2015. Bell’s palsy: aetiology, clinical features and multidisciplinary care. Neural Neurosurg. General Neurologi.
Giacalone, Andrea. 2018. Kabat Rehabilitation for Facial Nerve Paralysis: Perspective OnNeurokinetic Recovery and Review of Clinical Evaluation Tools.Vol. 6. Halaman : 38-46.
Khanzada, Kanwal, dkk. 2018. Comparison of Efficacy of Kabat Rehabilitatiom and Facial Exercise along with Nerve Stimulation in Patients With Bell’s Palsy. University Journal of Health Science. Vol. 3. Isuue 1.
Lowis, H., Gaharu, M. N., 2012: Bell’s Palsy Diagnosis dan Tata Laksana di Pelayanan Primer; Universitas Pelita Harapan Tangerang; Departemen Saraf Rumah Sakit Jakarta Medical Centre, Jakarta, vol 62.
Memon, Aamir. 2013. Proprioseptive Neuromuscular Facilitation Techniques at A Glance.
Monini, S, dkk. 2016. Role of Kabat Rehabilitation In Facial Nerve Palsy: A Randomised Study On Severe Cases of Bell’s Palsy. ActaOto-Laryngologica.
Mujadijjah, Nur. 2017. Tinjauan Anatomi Klinik dan Manajemen Bell’s Palsy. Qanun Medika. Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Munilson, Jacky, dkk. 2011. Diagnosis dan Penatalaksanaan Bell’s Palsy: Bagian Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Andalas RSUP Dr. M. Djamil, Padang.
Patil G R, Kanase B S. 2017. Effect of Electrical Stimulation and Active Muscle Contractions in Bell’s Palsy. International Journal of Science and Research.
Paulsen F dan Waschke J. 2010. Sobotta Atlas Anatomi Manusia Jilid 1, Edisi 23. EGC. Jakarta.
Pourmomeny, Ali Abbas dan Asadi Sahar. 2014. Facial Rehabilitation. Physical Treatment. Vol. 4, No. 2.
Qamar, dkk. 2017. Kabat Technique Incorporadted with Kinesiotherapy& Electrical Muscle Stimulation Can Be H&Y In Patients With Bell’s Palsy.Vol. 5. Halaman : 7-10.
Rennie, Sandy. 1991. Electrophysical Agents I Laboratory Manual.
Snell, Richard. S. 2012. Clinical Anatomy by Region Edition 9.
Somasundara, Dhruvashree dan Sullivan, Frank. 2017. Management Bell’s Palsy. Australian Prescriber. Vol. 40, No. 3.
Stadio, Ariana. 2015. Another Scale for the Assessment of Facial Paralysis? ADS Scale : Our Proposition, How to Use It. Journal of Clinical and Diagnostic Research. Vol. 19, No. 12.
Sujatno, Ig, dkk. 1993. Sumber Fisis. Akademi Fisioterapi Surakarta Depkes RI.
Tiemstra JD, Khatkhate N. Bell’s Palsy: Diagnosis and Management. American Family Physician. 2007;76(7):997-1002
Zandian, Anthony, dkk. 2013. The Neurologist’s Dilemma: A Comprehensive Clinical Review of Bell’s Palsy, With Emphasis On Current Management Trends. Medical Science Monito
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Indonesian Journal of Physiotherapy Research and Education
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.