Hubungan Inkontinensia Urin Tipe Stress terhadap Kualitas Hidup pada Wanita Usia 45 - 60 Tahun di RSUD Bangli

Penulis

  • Made Ayu Meita Dewi Ananda Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bali Internasional, Bali, Indonesia
  • Komang Suparwati Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bali Internasional, Bali, Indonesia
  • I Putu Prisa Jaya Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bali Internasional, Bali, Indonesia
  • Ida Ayu Astiti Suadnyana Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bali Internasional, Bali, Indonesia

Kata Kunci:

stress urinary incontinence, quality of life, women

Abstrak

Latar Belakang: Salah satu perubahan besar yang terjadi setelah melahirkan adalah otot-otot dasar panggul mengalami peregangan pada saat mengandung dan melahirkan sehingga kekuatan otot-otot dasar panggul mengalami kelemahan. Kelemahan otot tersebut dapat menetap dan kemudian menimbulkan gangguan saat beraktivitas seperti inkontinensia urin tipe stres. Inkontinensia urin tipe stres adalah kegagalan kontrol secara volunter vesika urinaria dan sphincter uretra sehingga terjadi pengeluaran urin secara involunter yang menyebabkan kebocoran dan menganggu aktivitas sehari-hari serta kualitas hidup. Tujuan: untuk membuktikan hubungan antara inkontinensia urin tipe stres dengan kualitas hidup pada wanita usia 45-50 tahun. Metode: menggunakan cross-sectional study yang berlangsung pada bulan Maret 2021. Sampel penelitian dipilih secara purposive sampling dan didapatkan 34 karyawan wanita yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran stres inkontinensia urin dengan kuisioner RUIS dan kualitas hidup dengan kuisioner IQOL. Hasil: menunjukkan bahwa dari 34 wanita yang berusia 45-60 tahun didapatkan hasil analisis hubungan antara inkontinensia urin tipe stres terhadap kualitas hidup dengan uji pearson dengan hasil p sebesar 0,000 (p<0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,870 (r>0,05) yang menunjukkan hubungan sangat kuat. Simpulan: terdapat hubungan yang sangat kuat antara stres inkontinensia urin terhadap kualitas hidup pada wanita usia 45-60 tahun.

Referensi

Abrams, P., Cardoze, L., Fall, M., Griffiths, D., Rosier, P., Ulmsten, U., Kerrebroeck, P.V., Victor, A., Wein, A. (2002). The standardisation of terminology of lower urinary tract function: report from the Standardisation Subcommittee of the International Continence Society. Neurourol Urodyn 2002;21:167–78. DOI: https://doi.org/10.1016/S0090-4295(02)02243-4

Agarwal, B. K., & Agarwal, N. 2017. Urinary incontinence: prevalence, risk factors, impact on quality of life and treatment seeking behaviour among middle aged women. International Surgery Journal, 4(6), 1953-1958. DOI: http://dx.doi.org/10.18203/2349-2902.isj20172131

Akkus, Y., & Pinar, G. 2016. Evaluation of the prevalence, type, severity, and risk factors of urinary incontinence and its impact on quality of life among women in Turkey. International urogynecology journal, 27(6), 887-893. DOI 10.1007/s00192-015-2904-5.

Aniuliene, R., Aniulis, P., & Steibliene, V. 2016. Risk factors and types of urinary incontinence among middle-aged and older male and female primary care patients in Kaunas region of Lithuania: cross sectional study. Urology journal, 13(1), 2551-2561.

Anugerah, I., Iswari, W. A., Pardede, T. U., Darus, F., Puspitasari, B., Santana, S., Abidin, F., & Endjun, J. J. 2017. Tatalaksana Retensio Urin Pasca Persalinan. Cermin Dunia Kedokteran, 44(8), 531-536.

Basuki B. Purnomo. 2011. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta: CV. Sagung Seto

Charalambous, S & Trantafylidis, A. (2009). Impact of urinary incontinence on quality of life. Pelviperineologi, 28, 51-53

Diandra, Y. 2013. “Efek Kafein Terhadap Kontraktilitas Otot Polos Kandung Kemih Guinea Pig In Vitro”. (Skripsi). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Duarte, J. E. A., Santos, P. C., & Ferreira, M. 2013. Severe stress urinary incontinence: pelvic floor muscle training program. International Journal of Medicine and Medical Sciences, 5(10), 430-433. DOI: 10.5897/IJMMS12.148.

Ghafouri, A., Alnaimi, A. R., Alhothi, H. M., Alroubi, I., Alrayashi, M., Molhim, N. A., & Shokeir, A. A. 2014. Urinary incontinence in Qatar: A study of the prevalence, risk factors and impact on quality of life. Arab journal of urology, 12(4), 269-274. DOI:10.1016/j.aju.2014.08.002.

Ismail, D. D. S. L. (2013). Aspek keperawatan pada inkontinensia urine. Jurnal Ilmu Keperawatan, 1 (1), 3-11

Jackson, S. R., Delia, S., Edward, J. B., Stephan, D. (2005). Urinary incontinence and diabetes in post menopause. New York: Mc Graw and Hill.

Lestari, W. (2011). Perbandingan Senam Kegel 1x Seminggu Dengan 3x Seminggu Terhadap Penurunan Frekuensi Buang Air Kecil Pada Wanita Dewasa Usia 50-60 Tahun Dengan Stress Urinary Incontinence. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 1(2).

Lu, S., Zhang, H. L., Zhang, Y. J., & Shao, Q. C. (2016). Prevalence and risk factors of urinary incontinence among perimenopausal women in Wuhan. Journal of Huazhong University of Science and Technology [Medical Sciences], 36(5), 723-726. DOI: https://doi.org/10.1007/s11596-016-1651-2

Maranon, J. A. (2017). Urinary Incontincence: Clinical Approach, Psychosocial and Contextual Factors. Gynecol Reprod Health, 1(4), 1-2.

Miller, C. A. (2009). Nursing for wellness in older adults (6th ed). Ohio: Wolters Kluwer

Patrick, D. L., Khalaf, K. M., Dmochowski, R., Kowalski, J. W., & Globe, D. R. 2013. Psychometric performance of the incontinence quality-of-life questionnaire among patients with overactive bladder and urinary incontinence. Clinical therapeutics, 35(6), 836-845. https://doi.org/10.1016/j.clinthera.2013.04.013

Riss, P., & Kargl, J. 2011. Quality of life and urinary incontinence in women. Maturitas, 68(2), 137-142. DOI: 10.1016/j.maturitas.2012.11.006.

Sansoni, J. E., Hawthorne, G., Marosszeky, N., Moore, K. H., Fleming, G., & Owen, E. A. 2011. Validation and clinical translation of the revised continence and patient satisfaction tools. Australian Health Services Research Institute.

Sari, E. P. (2002). Penerimaan Diri pada Lanjut Usia Ditinjau Dari Kematangan Emosi. Yogyakarta: UGM.

Schurch, B., Denys, P., Kozma, C. M., Reese, P. R., Slaton, T., & Barron, R. 2007. Reliability and validity of the Incontinence Quality of Life questionnaire in patients with neurogenic urinary incontinence. Archives of physical medicine and rehabilitation, 88(5), 646-652. DOI: 10.1016/j.apmr.2007.02.009.

Sumardi, R., Mochtar, C. A., Junizaf, J., Santoso, B. I., Setiati, S., Nuhonni, S. A., Trihono, P. P., Rahardjo, H. E., & Syahputra, F. A. 2016. Prevalence of urinary incontinence, risk factors and its impact: multivariate analysis from Indonesian nationwide survey. Acta medica Indonesiana, 46(3).

Tambunan, Taralan. (2016). Inkontinensia Urin pada Anak. Sari Pediatri. 2. 163. 10.14238/sp2.3.2000.163-9.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-12-31

Terbitan

Bagian

Articles